Waktu tak mungkin ditambah tapi bisa dikelola agar terhindar dari kesibukan yang tak perlu, berikut kiat-kiatnya.
Mungkin kita pernah merasa, 24 jam dalam sehari tidak cukup untuk menuntaskan semua urusan. Ini biasa dialami oleh hampir semua orang yang memiliki ambisi dalam hidup. Terlebih mereka yang sedang merintis usaha dan ingin meningkatkan produktivitas kerja.
Pekerjaan terus menumpuk. menuntut untuk diselesaikan. Di sisi lain, kehidupan sosial dan keluarga meminta waktu lebih. Bila kita merasa terjebak dengan kondisi seperti itu, ada baiknya mengikuti kiat-kiat berikut:
Pastikan tujuan utama bisnis, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Para perintis biasanya tidak fokus terhadap satu tujuan. Terlalu banyak hal yang menggoda, semua dikerjakan dengan harapan salah satu atau semuanya bisa berhasil.
Percayalah, rencana bisnis yang paling baik sekalipun bila tidak dieksekusi dengan baik maka tidak akan sukses. Jadi sebaiknya fokus pada rencana bisnis utama saja. Segala sesuatu yang lain adalah pembuang waktu potensial.
Susun rencana harian untuk mengerjakan tugas dan aktivitas yang berhubungan langsung dengan produktivitas kerja, pendapatan dan pengembangan bisnis kita.
Pakar manajemen. Stephen Covey, menganjurkan untuk menyusun daftar tugas berdasarkan pada derajat “penting”dan “mendesak”. Kategorikan setiap tugas kedalam empat golongan berikut:
Susun daftar yang harus kita kerjakan berdasarkan prioritas ini.
Wahai para pengusaha pemula, sadarilah kamu adalah bos!
Jika ada sebuah permintaan yang menurut kita tidak penting dan mendesak, jangan ragu untuk menolaknya. Jangan biarkan pihak luar mengubah daftar pekerjaan yang telah kita susun.
Hal yang sama juga berlaku untuk setiap proyek yang telah kita tentukan, namun setelah dievaluasi tidak mengarah ke mana-mana. Batalkan segera! Bersiaplah untuk beralih ke tugas yang lebih produktif.
Salah satu hal terburuk yang biasanya kita lakukan adalah tidak menuliskan rencana ke depan. Kita cukup puas dengan menyimpannya saja dalam otak. Jangan pernah!
Mungkin kita melihat para pengusaha sukses yang tidak menuliskan rencananya. Ketahui saja, mereka itu sudah sangat berpengalaman lagi pula punya banyak ‘asisten’. Lupa sedikit pasti akan banyak yang mengingatkan.
Luangkan waktu 15 menit diakhir hari dengan membersihkan meja kerja. Lalu buatlah daftar tugas untuk hari berikutnya. Ini adalah teknik dekompresi yang hebat. Kita akan merasa lebih baik bila di pagi hari duduk dengan meja yang siap dengan sejumlah daftar pekerjaan.
Perhatikan apa saja yang banyak menyela pekerjaan kita. Mulai dari apa yang kita lakukan ketika jam makan siang hingga smartphone. Media sosial bisa tampak sebagai hal ringan dan menyenangkan. Tapi bila diperhitungkan, berapa lama kita membuka Facebook, Youtube atau Whatsapp dalam sehari, angkanya bisa membuat kita sendiri geleng-geleng kepala.
Mungkin ada baiknya kita mematikan smartphone untuk tempo tertentu. Lebih banyak bicara dengan staf atau orang lain bisa jadi jauh lebih produktif.
Jika kita telah berhasil mempekerjakan karyawan berilah lebih banyak kepercayaan kepada mereka. Pada awalnya memang terasa sulit. Namun perlu diketahui, menjalankan bisnis kecil yang sukses bergantung pada kemampuan pemilik untuk memikirkan apa yang ada di depan dan tidak terperosok dalam operasional sehari-hari.
Carilah kesempatan untuk meloloskan tanggung jawab dari tugas operasional harian!
Pastikan tubuh kita mendapatkan waktu tidur yang cukup dan jangan lupa berolahraga. Waspadalah ambisi terhadap pekerjaan bisa melenakan kita, yang pada akhirnya hanya akan memperbudak tubuh kita sendiri. Seni meningkatkan produktivitas kerja bukan dengan memperbudak tubuh kita tapi dengan mengatur waktu kita.
Sumber: Quickbooks