Seiring dengan meningkatnya kompleksitas dan tantangan dalam industri keuangan, manajemen risiko menjadi semakin penting bagi lembaga keuangan untuk mencapai tujuan strategis dan menjaga keberlanjutan bisnis. Dalam pelatihan ini, kita akan menjelajahi peran kritis fungsi assurance dalam membantu mengelola dan mengurangi risiko operasional, kredit, pasar, likuiditas, serta risiko-risiko lainnya yang dihadapi oleh lembaga keuangan sekarang ini dengan iklim bisnis yang semakin dinamis dan penuh dengan ketidakpastian usaha.
Secara umum lembaga keuangan memahami bahwa fungsi Asssurance dilakukan oleh Unit Kerja SKAI atau Internal Audit (3rd Line) ketika melakukan pekerjaan proyek Audit (ex-post). Namun seiring dengan dinamika risiko-risiko yang sangat cepat bermunculan serta berpotensi menghambat kinerja organisasi lembaga keuangan maka perlu dipertimbangkan suatu tindakan yang sifatnya lebih mengarah pada pencegahan (ex-ante) sehingga dapat mencegah dampak dari suatu risiko yang dapat merugikan organisasi. Oleh karena itu fungsi Assurance perlu juga dilakukan oleh unit kerja lain selain SKAI yaitu unit kerja di 2nd line.
Berbagai teknik dan langkah-langkah mulai dari membuat perencanaan assurance, melakukan asesmen assurance, mengevaluasi hasil assurance, membuat laporan assurance serta tindak lanjut (monitoring) dari hasil rekomendasi laporan assurance akan dibahas secara detil oleh Instruktur, mantan bankir profesional di 3 bank asing yang memiliki pengalaman mengajar lebih dari 650 kelas selama 11 tahun terakhir. Berbagai best practice dalam melakukan assurance dan kasus-kasus terkait lemahnya manajemen risiko pada lembaga keuangan domestik maupun internasional akan dibahas untuk memberikan pendalaman materi.
Apa yang akan dipelajari dalam pelatihan ini?
- Konsep manajemen risiko termasuk pengertian risiko, jenis-jenis risiko, dan mengapa manajemen risiko sangat penting dalam industri keuangan.
- Fungsi assurance dalam menghadapi risiko dan memastikan implementasi pengendalian internal yang efektif di lembaga keuangan.
- Merancang serta menerapkan pengendalian internal yang tepat untuk mengatasi risiko.
- Penilaian risiko dengan menggunakan pendekatan pemeriksaan internal yang efektif.
- Cara melakukan assurance atas kepatuhan terhadap regulasi (mandatory boundary) dan kebijakan internal (voluntary boundary).
- Memahami trend risiko-risiko terkini yang dihadapi oleh lembaga keuangan