Pelatihan Public Speaking

Hindari 18 Kebiasaan Buruk yang Turunkan Produktivitas Kerja


Ada banyak kebiasaan buruk yang bisa menurunkan produktivitas. Berikut 16 tips untuk menghilangkannya.

Kebiasaan buruk

Menjadi lebih produktif adalah bagaimana bekerja lebih cerdas, bukan lebih keras dan menghabiskan seluruh hari. Berikut 18 kebiasaan buruk yang perlu dihentikan sekarang juga agar menjadi lebih produktif.

1

Menekan tombol ‘snooze’ Alarm

Sepertinya menekan tombol snooze pada alarm di pagi hari akan memberikan tambahan waktu istirahat, tapi kenyataannya malah lebih banyak membahayakan daripada baiknya. Karena ketika pertama kali anda bangun, sistem endokrin mulai melepaskan hormon kewaspadaan untuk anda siap memulai hari. Dengan kembali tidur, anda memperlambat proses ini. Ditambah lagi, beberapa menit tambahan tidak akan memberi tubuh Anda waktu untuk melakukan perbaikan, tidur yang lelap lah yang anda butuhkan.

2

Mengutamakan pekerjaan daripada tidur

Seperti Arianna Huffington pernah menyampaikan dalam bukunya “The Sleep Revolution”, sebuah tidur malam yang baik memiliki kekuatan untuk meningkatkan produktivitas, kebahagiaan, pengambilan keputusan yang cerdas dan terhindarnya kebuntuan Ide-ide besar.

Penelitian McKinsey menunjukkan korelasi langsung antara kurang tidur dengan ketidakefisienan di tempat kerja. Prefrontal Cortex, bagian otak tempat fungsi problem solving akan menurun kemampuannya bila kita tidak mendapatkan tidur yang cukup. Bekerja 24 jam sehari, 7 hari seminggu yang kita tahu sekarang ini hanyalah proses kognitif yang setara dengan mabuk kerja.

Kiat untuk mendapatkan tidur yang cukup adalah dengan merencanakan sebelumnya dan menyelesaikannya dengan waktu yang cukup.

3

Menyimpan ponsel anda di samping anda tidur

Tips lainnya untuk mendapatkan tidur yang lebih baik adalah tidak membiarkan pengaruh dari luar merusak tidur anda. Layar LED dari ponsel, tablet dan laptop misalnya, akan mengeluarkan blue light, dimana penelitian telah menunjukkan blue light ini dapat merusak penglihatan dan menekan produksi melotonin, hormon yang dapat mengatur siklus tidur.

Penelitian juga menyatakan bahwa seseorang dengan kadar melotonin rendah akan lebih cenderung depresi.

4

Melewatkan sarapan

Pikiran dan tubuh kita terhubung dengan sejumlah cara dan mendapatkan bahan bakar yang kita butuhkan tidak hanya dengan beristirahat.

Lisa De Fazio, seorang pakar kesehatan dan gaya hidup mengatakan sarapan adalah makanan paling penting sepanjang sehari.

Pada saat anda bangun pagi, sebetulnya anda sedang tidak makan selama 10-12 jam, karena itu disebut “breakfast” yang berarti “memecahkan puasa”, menurut De Fazio.

Makanan pertama adalah tendangan permulaan untuk metabolisme tubuh dan mengisi ulang kadar gula darah, sehingga anda dapat fokus dan menjadi produktif menjalani hari. Ia menjelaskan, ketika kadar gula darah anda rendah, akan lebih sulit untuk anda fokus dan anda akan merasa lelah, mudah marah dan tidak sabar.

Juga memulai hari libur anda dengan cara yang tepat yaitu dengan bagaimana menyeimbangkan karbohidrat kaya serat dengan protein tanpa lemak, kata De Fazio. Sementara karbohidrat yang lain meningkatkan gula darah, karbo kaya serat seperti buah-buahan dan produk gandum utuh akan melakukan hal yang sama dengan cara yang lebih perlahan.

5

Meletakkan pekerjaan yang paling penting belakangan

Orang seringkali memulai hari mereka dengan menyelesaikan tugas-tugas mudah dan menyisakan yang sulit untuk dikerjakan belakangan. Ini adalah ide yang buruk, dan bahkan yang sering terjadi, pekerjaan yang lebih sulit dan lebih penting tidak dilakukan sama sekali.

Yang telah ditemukan oleh beberapa peneliti, manusia memiliki kemauan dengan jumlah yang terbatas dan menurun sepanjang hari. Hal inilah mengapa yang terbaik adalah mengerjakan yang paling sulit, tugas-tugas yang lebih penting dikerjakan di awal hari.

6

Memeriksa email sepanjang hari


Ketersediaan akses internet juga dapat membuat orang ingin memeriksa email sepanjang hari. Sayangnya setiap kali anda melakukan ini, anda akan kehilangan lebih dari 25 menit dari waktu kerja anda.

Sebagai gantinya, Ron Friedman konsultan strategi manajemen menyarankan stop outlook, tutub tab email dan matikan HP untuk 30 menit konsentrasi kerja Anda.

7

Makan ‘junk food’ untuk makan siang

Untuk menjaga kadar stamina, diperlukan makanan yang seimbang .

Makanan kaya lemak dan tinggi gula membuat kita mengantuk dan memiliki stamina rendah sejak jam 3 siang, De Fazio mengatakan, jadi sangat penting untuk mendapatkan makanan kaya protein dan lemak baik serta sedikit karbo untuk makan siang Anda.

8

Moral “mengizinkan”

Apakah ini diet yang baru, pekerjaan rutin, jadwal pekerjaan, apapun itu, satu hal yang paling sulit dalam membentuk kebiasaan baru adalah kita seringkali mendorong kebiasaan baru tersebut dengan memberikan hadiah agar hal baru tersebut menempel dengan pekerjaan rutin untuk sementara.

Pemikiran ini ibarat kita berhak membelikan makanan mahal setelah berpuasa selama seminggu. Inilah yang disebut “moral licensing”, dan hal ini melemahkan banyak rencana untuk pengembangan diri.

Sebagai gantinya, cobalah membuat tujuan sebagai bagian dari identitas Anda, seperti misalnya anda berpikir bahwa anda sebagai seorang yang bisa berhemat atau bisa bekerja secara teratur. Daripada anda berpikir anda sebagai seseorang yang melawan diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang baru.

9

Gagal memprioritaskan

Beberapa orang berpikir memiliki banyak tujuan adalah cara terbaik untuk memastikan kesuksesan, jika satu rencana gagal, setidaknya ada banyak cara lain untuk beralih. Sayangnya, kebiasaan buruk seperti ini akan membuat tidak produktif.

Warren Buffett memiliki penangkal yang efektif. Melihat pilot pribadinya yang tidak mencapai tujuan hidup, Buffett memintanya untuk membuat daftar 25 hal yang ingin diselesaikan sebelum dia meninggal. Tapi ternyata bukannya mengambil langkah-langkah mudah untuk menyelesaikan satu persatu, Buffett menyarankan pilot itu untuk memilih 5 hal yang ia pikir paling penting dan kemudian melupakan sisanya.

10

Duduk sepanjang hari

Nilofer Merchant, seorang konsultan bisnis dan pengarang buku The New How: Creating Business Solutions Through Collaborative Strategy Paperback, berbagi pada audiens bagaimana ia menolong beberapa perusahaan besar membangun keberhasilan ide ide baru dengan cara walking meetings.

Ia merekomendasikan untuk pergi minum kopi atau ruang meeting berlampu diganti dengan berjalan dan berbicara 20-30 miles per minggu.

Anda akan terkejut, bagaimana udara segar akan mengarahkan kesegaran berpikir, dan dengan cara yang anda lakukan, anda akan membawa ide-ide baru dalam kehidupan anda.

11

Multitasking

Sementara banyak orang mengira mereka hebat karena mampu melakukan dua hal dalam satu waktu, penelitian ilmiah menemukan bahwa hanya 2% dari populasi yang mampu melakukan multitasking dengan efektif.

Sisanya, multitasking adalah kebiasaan buruk yang akan menurunkan rentang perhatian kita dan membuat kita kurang produktif dalam pekerjaan yang sedang dilakukan.

12

Melewatkan olahraga

Penelitian telah menunjukkan bahwa olahraga pagi dan sore dapat meningkatkan kualitas tidur malam. Satu penelitian menemukan bahwa olahraga dapat menambahkan sekitar 45 menit waktu tidur dan tentunya tidur yang baik yang akan membuat anda lebih produktif.

Dalam sebuah artikel Harvard Business Review, Friedman menyampaikan bahwa menambahkan olahraga sebagai cara hidup dapat berkontribusi secara langsung pada produktivitas kerja.

Ia menunjukkan beberapa keuntungan kognitif yang bisa diharapkan setelah menjadikan olahraga sebagai rutinitas, diantaranya meningkatkan konsentrasi, mempertajam memori, ketahanan stamina, stress menurun dan olahraga juga menunjukkan mampu meningkatkan mood. Tentunya semua hal itu berdampak kuat pada kinerja di tempat kerja.

13

Kebiasaan buruk browsing website secara impulsif

Ketika kita memiliki akses internet di tempat kerja, menjadi sangat mudah bagi kita teralihkan, mencari jawaban segera atas pertanyaan pertanyaan yang hadir di kepala.

Itulah mengapa Quora user Suresh Rathinam merekomendasikan untuk menuliskan pikiran-pikiran atau pertanyaan-pertanyaan dalam sebuah catatan. Dengan cara ini Anda dapat mencari informasinya nanti, ketika tidak sedang menyelesaikan pekerjaan.

14

Terlalu banyak rencana

Banyak orang yang ambisius mencoba memaksimalkan produktivitas dengan merencanakan secara cermat setiap jam dalam satu hari. Sayangnya, beberapa hal tidak selalu berjalan sesuai rencana, anak sakit atau penugasan mendadak dapat membuang hal-hal penting lainnya yang sudah direncanakan.

Akan lebih baik bila anda mencoba merencanakan hanya 4 sampai 5 jam dalam waktu jam kerja anda sesungguhnya.

15

Memiliki Perencanaan

Ada yang mengatakan, anda harus menyempatkan waktu untuk merancang strategi sebelum mencoba mencapai tujuan-tujuan anda.

Pengajar di Harvard, Robert Pozen merekomendasikan demikian, Pertama tentukan dulu tujuan akhir yang akan dicapai, kemudian rancang beberapa langkah untuk diri anda. Ketika anda melangkah, anda akan dapat mereview kerja anda dengan tujuan memastikan kalau anda berada sesuai rencana dan bila ada yg tidak sesuai dapat segera disesuaikan.

16

Melakukan banyak meeting

Tidak ada yang dapat menganggu produktivitas seperti halnya meeting-meeting yang tidak penting ini. Dan dengan adanya alat bantu seperti email, instant messenger, dan video chat di jari anda, sebetulnya dapat digunakan sebagai pengantar meeting dan diskusi seriusnya bisa dilakukan dengan masing-masing orang.

Pendiri BlueGrace Logistics, Bobby Harris merekomendasikan agar tidak perlu menerima ajakan meeting kecuali orang tersebut menyampaikan setidaknya 4 agenda yang jelas dan menyatakan dengan jelas berapa banyak waktu yang mereka perlukan. Dan bahkan Harris merekomendasikan untuk menerima ¼ dari waktu yang diminta di awal.

17

Perfeksionis

Menurut Alain de Botton, filsuf kontemporer dari Inggris, selain kemalasan kebanyakan akar dari kebiasaan buruk menunda adalah ketakutan akan melakukan pekerjaan dengan tidak sempurna.

“Kita mulai bekerja hanya ketika tidak ada ketakutan sama sekali, melebihi ketakutan tidak mampu melakukan pekerjaan dengan sempurna… Dan hal ini dapat memakan waktu,” seperti ditulis dalam websitenya.

Satu satunya cara untuk mengatasi kebiasaan buruk menunda adalah mengabaikan perfeksionis dan tidak heboh dengan hal-hal kecil yang akan anda lakukan. Anggaplah seolah tugas tersebut bukan hal penting dan tidak masalah bila akan kacau hasilnya, karena dengan demikian akan menolong anda untuk memulai lebih cepat.

18

Buat jadwal dalam rentang beberapa hari, bukan hanya sehari

Laura Vanderkam, pakar Productivity & Time Management dan pengarang buku I Know How She Does It, menyebut hal ini sebagai jebakan 24 jam. Ia menyarankan sebagai alternatif agar kita berpikir waktu yang kita miliki untuk menyelesaikan pekerjaan dalam rentang 168 jam atau satu minggu penuh.
Vanderkam mengatakan “Orang seringkali merasa tidak akan pernah cukup waktu dalam sehari, dan saya sangat setuju hal ini,” Namun untungnya, kita tidak menjalani hidup hanya dengan harian, kita hidup dalam hitungan minggu.”

Bila anda melihat dengan cara ini, akan memberikan anda waktu yang lebih banyak, tujuh hari, untuk menyelesaikan semua yang anda ingin selesaikan. Dan tentunya akan membuat anda lebih senang dan tidak takut untuk memulai.

Sumber: Bussines Insider