Pelatihan Public Speaking

Teknik Wawancara Untuk Menarik Kandidat Terbaik


Sesi wawancara merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi pihak yang merekrut maupun yang direkrut.

Teknik Wawancara

Sesi wawancara merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi pihak yang merekrut maupun yang direkrut. Kesadaran akan posisi masing-masing pihak menentukan arah dari pembicaraan yang terjadi. Dalam teknik wawancara modern, perusahaan ataupun pencari kerja haruslah meletakkan posisi yang setara.

Dalam proses wawancara, pihak perusahaan tentunya ingin mendapatkan gambaran yang jelas dari kandidat atau pihak pelamar. Untuk itu, pewawancara harus membangun suasana kondusif agar pencari kerja dapat menampilkan diri sesuai dengan kualifikasi yang dimilikinya.

Tahapan Wawancara

Tahapan wawancara tergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan. Ada yang melakukan secara bertahap, ada juga yang melakukannya sekaligus.

Wawancara yang menggunakan metode bertahap, biasanya diawali oleh bagian human resources (HR). Informasi yang ingin diambil dalam tahap ini lebih menekankan pada latar belakang pelamar, seperti pendidikan dan pengalaman kerja.

Pada tahap ini, jumlah kandidat yang harus disiapkan sebaiknya tiga kali dari jumlah orang yang dibutuhkan. Memilih dari jumlah yang lebih banyak akan lebih mudah daripada memilih dari jumlah yang terbatas.

Setelah lolos dari tahap wawancara dengan bagian HR, pelamar memasuki tahap berikutnya yaitu wawancara oleh bagian departemen yang membutuhkan. Pada tahap ini lebih menekankan pada kemampuan teknis pelamar, menggali pengetahuan dan kemampuan pelamar.

Namun karena keterbatasan waktu dan biaya, banyak juga perusahaan yang melakukannya dalam satu tahap. Biasanya menggunakan metode wawancara panel. Dengan metode ini, pewawancara terdiri dari dua orang atau lebih. Hanya saja metode wawancara panel akan lebih menegangkan bagi si pelamar.

Mengajukan Pertanyaan

Pewawancara perlu melakukan teknik wawancara yang mengangkat sikap percaya diri pelamar. Ada 2 hal yang menunjukkan kepercayaan diri sebagai kesiapan diri pelamar, yaitu keyakinan yang tinggi akan kualifikasi dimilikinya dan ketepatan dalam mengantisipasi setiap pertanyaan yang diajukan pewawancara

Sebagai pewawancara, anda bisa juga berpura-pura membantah pendapat pelamar untuk menguji seberapa jauh kemampuannya mempertahankan pendapat. Situasi ini dapat melihat kemampuan pelamar dalam mengelola emosi ketika berdebat.

Pertanyaan kunci yang umumnya disampaikan dalam wawancara diantaranya: